Pasar Dongdaemun

Pasar Dongdaemun atau Dongdaemun Sijang (동대문시장) adalah pasar yang terletak di distrik Dongdaemun, Seoul, Korea Selatan.[1] Letak pasar Dongdaemun berdekatan dengan Gerbang Besar Timur (Dongdaemun) dan telah lama dikenal sebagai pasar grosir dan eceran, terutama untuk produk garmen.[1] Pasar Dongdaemun dibuka pada tahun 1905 dan telah menjadi salah satu pasar terbesar di Korea.[2] Pasar Dongdaemun mulai terkenal dengan julukan sebagai “Distrik Fashion” karena berbagai perusahaan seperti Migliore, Doosan Tower, APM mulai merambah Dongdaemun dan menjalani bisnis garmen.[1] Hasilnya, terdapat lebih dari 20 buah gedung mall yang berdiri di kawasan ini.[2] Di sekitar pasar Dongdaemun, banyak dijumpai artis-artis muda mengadakan pentas untuk menghibur masyarakat dan menunjukkan bakat mereka.

Gambar

Batu Liancourt atau Pulau Dokdo

Batu Liancourt (Liancourt Rocks) atau Dokdo (독도, 獨島; “Pulau yang sepi”) dalam Bahasa Korea atau Takeshima (竹島; “Pulau Bambu”) dalam Bahasa Jepang,[1] adalah sekelompok pulau kecil di perairan Laut Jepang di sebelah timur Semenanjung Korea. Kepulauan ini adalah sumber sengketa antara Republik Korea dengan Jepang sampai saat ini.[2]

Nama Liancourt diambil dari Le Liancourt, nama sebuah kapal pemburu paus asal Perancis yang hampir menabrak batu karang di sekitar kepulauan itu pada tahun 1849.[3] Baik dalam Bahasa Korea[4] atau Jepang,[5] nama kepulauan ini berganti-ganti sepanjang waktu, yang juga membuat rumitnya masalah sengketa atas wilayah ini.

Kepulauan Liancourt terbagi atas 2 buah pulau besar dan 35 pulau yang lebih kecil. Total luas wilayah ini adalah 0,18745 km² dengan puncak tertinggi mencapai 169 meter dari permukaan laut yang berada di Seo-do (Pulau Barat).[6]

Liancourt masuk ke dalam wilayah administrasi Korea Selatan dalam satuan Dokdo-ri, Kecamatan Ulleung, Kabupaten Ulleung di Provinsi Gyeongsang Utara.[7] Sementara dalam klaim Jepang, Liancourt masuk ke dalam satuan dari Pulau Oki, Distrik Oki di Prefektur Shimane.

Kepulauan ini diketahui pula memiliki cadangan gas bumi yang cukup besar dan belum dieksplorasi.

Geografi

Kepulauan Liancourt terbagi menjadi dua pulau utama, yakni Seo-do (西島; Pulau Barat) dalam Bahasa Korea atau Otokojima (男島; Pulau Laki-laki) dalam Bahasa Jepang dan Dong-do (東島; Pulau Timur) atau Onnajima (女島; Pulau Wanita). Pulau Barat berukuran lebih besar dengan dasar yang lebih lebar dan puncaknya lebih tinggi, namun daratan Pulau Timur lebih dapat diakses. Keunikan alam Pulau Barat adalah pantainya yang memiliki banyak gua. Pulau Timur memiliki sebuah kawah serta 2 buah gua besar yang dapat diakses melalui laut.

Secara keseluruhan terdapat sekitar 90 buah pulau dan batu karang serta batuan vulkanik yang terbentuk dari Zaman Cenozoikum sekitar 2 – 4,6 juta tahun yang lalu. Sebanyak 37 buah dari pulau-pulau ini merupakan daratan yang permanen.[9]

Luas keseluruhan Kepulauan Liancourt adalah 187.450 m² (46 are) dengan puncak tertinggi 169 meter. Pulau Barat luasnya 88.640 m² dan Pulau Timur 73.300 m².[9] Pada tahun 2006, tim geologi Korea Selatan meneliti bahwa kepulauan ini terbentuk sekitar 4,5 juta tahun yang lalu dan sangat rentan terhadap erosi.

 

Busan

Busan adalah sebuah kota pelabuhan dan metropolitan di sebelah tenggara Korea Selatan. Dengan populasi sekitar 4.000.000 jiwa, Busan adalah kota kedua terbesar di Korea Selatan setelah Seoul dan salah satu dari 3 pelabuhan tersibuk di dunia. Busan terletak di muara Sungai Nakdong, yang mengalir sepanjang 700 km dari pedalaman Semenanjung Korea. Letak astronomis 35°6’10” LU, 129°2’25” BT.[1]

Tuan rumah dari Asian Games 2002, Piala Dunia FIFA 2002, dan Konferensi APEC 2005.

Busan dikelilingi oleh lautan di tiga sisi sehingga pesisir kota ini terkenal sebagai objek wisata. Pantai yang terkenal di Busan antara lain Haeundae, Gwang-anli dan Dadaepo.

Sebagai kota pelabuhan terbesar di Korea, setengah dari ekspor Korea dikapalkan dari Busan. Bersama Pohang, Ulsan, Kimhae, Masan dan Jinju, Busan adalah pusat industri di bagian selatan.

Busan dibangun pada tahun 1470 dengan nama Busan-po “富山浦” (Pelabuhan Busan) pada masa pemerintahan Raja Taejong dari Dinasti Joseon. Awalnya bermakna Pelabuhan Gunung Kaya, namun aksaranya diganti menjadi “釜山浦” yang bermakna Pelabuhan Gunung Ceret, dikarenakan gunung yang menyembul di tengah-tengah kotanya berbentuk seperti ceret. Lama kelamaan Busan berkembang menjadi pintu masuk ke Korea dan pusat perdagangan penting.

Sebagai pintu masuk Korea, Busan adalah kota yang terlebih dahulu digempur oleh pasukan Jepang pada masa Perang Imjin yang berlangsung antara tahun 1592-1598.

Di Busan terdapat Taman PBB yang dibangun untuk mengebumikan tentara dari 16 negara yang ikut berperang dalam Perang Korea (1950-1953).

Kota Busan kaya akan tradisi dan budaya. Berbagai pertunjukkan kesenian tradisional yang berasal dari kawasan ini antara lain tari topeng Dongrae Yaryu dan Suyeong Yaryu, jwasuyeong eobang nori (pertunjukkan musik para nelayan), donghaean byeolsin-gut (ritual meminta kelimpahan tangkapan), Dongrae Hakchum (Tari Bangau Dongrae) dan sebagainya. Festival kontemporer yang rutin diadakan di Busan antara lain Busan International Film Festival (PIFF), salah satu festival film terpenting di Asia.

Pada tahun 2005, Busan terpilih sebagai kota pertama penyelenggara APEC di Korea Selatan yang dihadiri oleh 21 orang kepala negara-negara Asia-Pasifik.

Objek wisata

Objek wisata di sekitar Busan selain pantai antara lain:

  • Oryukdo, lima buah pulau yang berada di mulut Pelabuhan Busan. Arti namanya adalah “Pulau Lima-Enam” yang dinamakan karena pada saat air laut pasang, salah satu pulaunya akan menjadi dua sehingga semua pulau tampak jadi enam buah.
  • Taejongdae, kawasan berbatu karang di sisi yang menghadap ke laut. Merupakan salah satu tempat untuk menyaksikan pemandangan lautan dan bebatuan yang berbentuk unik seperti Sinseonbawi dan Mangbuseok. Menurut kepercayaan setempat, Sinseonbawi adalah tempat singgahnya dewa-dewa, sementara Mangbuseok adalah wanita yang membatu karena menunggu suaminya yang tak kembali ke daratan.
  • Kuil Beomeo (Beomeosa), kuil Buddha yang terletak di kaki Gunung Geumjeong (Geumjeongsan). Didirikan pada zaman Silla, diperkirakan sudah berusia lebih dari 1300 tahun. Pagoda batu tiga tingkat yang terletak di dalam kompleknya adalah Harta Nasional Korea Selatan nomor 250.
  • Pantai Songjeong, pantai berpasir putih dekat Bukit Dalmaji, di sebelah timur kawasan Haeundae.
  • Taman Yongdusan, terletak di kawasan Gwangbok-dong, pusat kota Busan. Di dalamnya terdapat Menara Busan setinggi 120 meter, patung Laksamana Yi Sun-sin, tugu peringatan Revolusi Mahasiswa 19 April, paviliun genta dan menara jam.
  • Pasar Jagalchi, adalah pasar ikan terbesar di Korea Selatan yang didirikan setelah Perang Korea berakhir. Tempat menjual berbagai jenis makanan laut dan tempat bersosialisasi warga Busan.

Transportasi

  1. Kereta api – terhubung ke kota-kota besar lain melalui jaringan rel kereta api dan jalan tol. Setelah beroperasinya kereta api cepat KTX maka jarak Busan-Seoul dapat ditempuh dalam waktu 2 jam. Jenis kereta lain yang beroperasi adalah Saemaul dan Mugunghwa.
  2. Subway – Busan memiliki jaringan subway dan saat ini memiliki empat jalur.
  3. Udara – Busan memiliki sebuah bandar udara internasional yang terletak di Gimhae.
  4. Laut – Terdapat Kapal feri yang menghubungkan Busan dengan Jeju.

 

Pulau Jeju

Pulau Jeju (Jeju-do) adalah pulau terbesar di Korea dan terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju adalah satu-satunya provinsi berotonomi khusus Korea Selatan.

Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi Jeolla Selatan, yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada tahun 1946. Ibukota Jeju adalah Kota Jeju (Jeju-si).

Topografi Pulau Jeju terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu oleh aktivitas vulkanis. Di tengah-tengah pulau muncul Hallasan (Gunung Halla), gunung tertinggi di seluruh Korea (1.950 m). Pulau ini bercuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.

Pulau Jeju dijuluki Samdado, “Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal” yaitu, bebatuan, wanita dan angin]. Karena memiliki keindahan alam dan kebudayaan yang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea. Dalam catatan sejarah, Jeju disebut dalam berbagai nama, mulai dari Doi, Dongyeongju, Juho, Tammora, Seomna, Tangna atau Tamra.

Kota pelabuhan terdekat Jeju dengan daratan utama Korea adalah Mokpo, propinsi Jeolla Selatan. Panjang garis pantai 253 km, luas keseluruhan 1.825 km². Suhu di Jeju dapat bervariasi, mulai dari tropis sampai subtriopis. Suhu rata-rata per tahunnya adalah 14,6° C dan 4,7° di musim dingin. Keanekaragaman flora yang tumbuh di Jeju sangat berbeda dengan yang ada di Semenanjung Korea. Karena iklimnya yang baik, pulau ini ditumbuhi lebih dari 1.700 jenis tanaman, sehingga Jeju dijuluki sebagai “Pulau Botani” karena kekayaan floranya.

Selama berabad-abad, penduduk Pulau Jeju dijuluki sebagai yukgoyeok (“enam jenis pekerja keras”) yang merujuk kepada warga yang mengerjakan berbagai pekerjaan sulit dan berat untuk hidup, seperti mencari abalon dan kerang dengan cara menyelam ke dasar laut, membangun pelabuhan, beternak, membuat kapal dan bertani. Seringkali mereka diperas demi membayar upeti kepada penguasa di ibukota. Bencana alam seperti kekeringan dan angin topan juga sering mengakibatkan gagal panen dan kelaparan yang memakan banyak korban jiwa.

Peristiwa paling kelam dalam sejarah rakyat Jeju adalah insiden berdarah pada periode pembentukan Republik Korea pada tahun 1948 sampai periode Perang Korea (1950-1953) dimana banyak warganya dibantai karena dianggap sebagai sarang pemberontak atau pengikut komunis. Karena mengalami kehidupan yang keras oleh tekanan penguasa, warga Jeju dikenal sebagai orang-orang yang tabah dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Rakyat Jeju menyatakan tentang kehidupan mereka dengan ungkapan: “Kebahagiaan itu kecil seperti butir pasir, sementara kesedihan itu sebesar batu karang”.

Sejarah

Menurut catatan sejarah Cina kuno, San Guo Zhi, pada abad ke-3 Masehi, Pulau Jeju adalah sebuah kerajaan independen yang bernama Tamra. Pada saat itu Tamra sudah menjalin hubungan dagang dengan Tiga Negara Han di Semenanjung Korea. Dari abad ke-5 sampai 9, Tamra juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan Goguryeo, Silla, Dinasti Tang dan Jepang. Tahun 1105, Tamra diserap dalam teritori Dinasti Goryeo pada masa pemerintahan Raja Gojong (bertahta 1215-1259) dan namanya diganti menjadi Jeju (“daerah”). Dengan masuknya Jeju dalam teritori Goryeo, sumber daya alam Jeju diperas demi memberi upeti kepada istana sehingga beberapa kali rakyat Jeju melakukan pemberontakan. Pada tahun 1270, Tiga Polisi Elit (Sambyeolcho) dibantu oleh rakyat Jeju memberontak pada pemerintahan setempat dan penguasa Mongol, namun berhasil dipatahkan.

Para penguasa Mongol memilih Jeju sebagai pangkalan untuk menyerbu ke Jepang. Di pulau ini mereka menternakkan kuda, membuat kapal perang dan mendirikan kuil Buddha bernama Beobhwasa. Pada periode Dinasti Joseon (1392-1910), kaum penguasa memandang Jeju sebagai daerah perbatasan. Rakyat di daratan utama umumnya menganggap Jeju sebagai tempat asing dimana narapidana dibuang atau diasingkan. Pada abad ke-17, Raja Injo bahkan membuat peraturan bahwa rakyat Jeju dilarang pergi ke daratan utama. Peraturan ini bertahan hampir 200 tahun sampai dihapuskannya di abad ke-19. Akibatnya, rakyat Jeju sangat terisolasi dari dunia luar.

Pada saat penjajahan Jepang, rakyat Jeju menderita kelaparan dan kemiskinan. Banyak di antara mereka pindah ke Osaka pada tahun 1923. Selama periode penjajahan, warga Jeju berpartisipasi dalam perlawanan terhadap kolonialisme. Perlawanan terbesar terjadi antara tahun 1931-1932 di desa-desa nelayan di Kecamatan Gujwa dan Seongsan oleh para penyelam wanita (haenyeo). Pergerakan ini adalah perlawanan terbesar yang pernah dilakukan oleh wanita di Korea. Namun gerakan ini tidak menemui hasil. Setelah penjajahan berakhir, Pulau Jeju berada di bawah pengawasan militer Amerika Serikat. Pada peringatan Pergerakan 1 Maret 1919 tahun 1947, terjadi insiden berdarah yang disebabkan oleh penembakan polisi. Warga Jeju merespon insiden itu dengan mengadakan demonstrasi besar-besaran namun diredam oleh militer Amerika Serikat dengan penangkapan dan pembantaian.

Insiden ini memicu resistensi warga Jeju, terutama dari kaum pemuda yang mulai memberontak dan membangun pertahanan di kaki Gunung Halla. Kelompok ini menolak pembentukan Republik Korea yang dijadwalkan tanggal 10 Mei 1948. Pada tanggal 3 April 1948 mereka menyerang 11 pos polisi di seluruh pulau. Peristiwa ini menandai dimulainya Insiden Tiga April di Pulau Jeju. Setelah penyerangan tersebut, militer Amerika Serikat turun tangan dibantu tentara nasional dalam upaya pembersihan terhadap para pemberontak yang dianggap sebagai simpatisan komunis dengan cara membakar desa-desa di kawasan pegunungan. Upaya pembersihan berlanjut menjadi genosida mulai bulan Agustus 1948 sampai tahun 1949 yang membunuh ribuan orang.

Objek wisata

  • Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari Terbit adalah kawah gunung berapi yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.
  • Mokseokwon (“Taman Batu dan Kayu”), terletak 4 km di selatan Kota Jeju adalah taman yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional Jeju nomor 25.
  • Halla Arboretum (Kebon Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis pohon, 90 spesies herbal. Terletak di sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.
  • Manjanggul (Gua Manjang), gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa, Kabupaten Jeju Utara, 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku.
  • Kebon Raya Yeomiji, kebon raya terluas di Asia (12.210 m²). Mengkoleksi berbagai jenis tanaman anggrek tropis, dilengkapi dengan observatorium, institut ekologi. Di luarnya terdapat replika taman-taman terkenal.
  • Gelanggang Pacuan Kuda Jeju, didirikan oleh Asosiasi Pacuan Kuda Korea untuk mengembangkan olahraga berkuda di Jeju. Pacuan kuda diadakan seminggu sekali tiap hari Sabtu di tempat ini.
  • Gunung Sanbang (Sanbang-san), terletak di Kabupaten Jeju Selatan
  • Institut Seni Bonsai (Bunjae Artpia), terletak di Desa Jeoji, Kec. Hangyeong, Kab. Jeju Utara. Didirikan tahun 1992, adalah tempat pemeliharaan bonsai khas Korea.
  • Air Terjun Cheonjeyeon, terletak sebelah barat kota Seogwipo, Kab. Jeju Selatan. Terdiri dari tiga tingkat. Dilengkapi jembatan dan paviliun.
  • Air Terjun Jeongbang, terletak 1,5 km di tenggara kota Seogwipo, salah satu dari 3 air terjun utama di Jeju. Air terjun Jeongbang langsung bermuara ke laut dan dianggap sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh Seo Bok (Xu Fu;徐福), utusan Kaisar Qin Shi Huang (berkuasa 259 SM-210 SM) dalam perjalanan mencari obat panjang umur. Di dinding dekat air terjun terdapat ukiran yang bertuliskan “徐市過此” (“Seobul gwa cha”) yang menandakan kunjungan Seobul.
  • Oedolgae atau “Batu Kesepian” adalah batu karang setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo.
  • Taman Hallim, di dalamnya termasuk Gua Hyeopjae dan Ssangyong. Taman Hallim dilengkapi dengan kebon raya dan fasilitas rekreasi.
  • Yongduam, bermakna “Batu Kepala Naga”, dikarenakan bentuknya mirip kepala naga yang muncul dari air laut. Terletak di wilayah Kota Jeju.
  • Kawah Sangumburi, salah satu dari tiga kawah utama di Jeju. Kawasan yang menjadi tempat konservasi flora, sebanyak 420 jenis spesies tanaman iklim subtropis, sedang dan alpen.
  • Chisatgae, kumpulan bebatuan yang membentuk persegi panjang di sepanjang pantai di Desa Daepo, antara Seogwipo dan Jungmun.
  • Kampung Seongeup, kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.

Kuliner

Kuliner rakyat Jeju sangat berbeda dengan yang ada di daratan utama. Mereka banyak bekerja sebagai nelayan sehingga bahan makanannya kebanyakan adalah hasil dari laut. Orang Jeju gemar mengkonsumsi makanan segar seperti ikan mentah. Hasil utama lain adalah rumput laut, abalon dan buah-buahan. Salah satu masakan Jeju yang paling terkenal adalah Jeonbokjuk, bubur abalon.

Provinsi kembar

Jeju memiliki provinsi atau negara bagian kembar yang juga merupakan pulau, yaitu: Hainan (Republik Rakyat Cina), Hawaii (Amerika Serikat), Sakhalin (Russia), dan Bali (Indonesia).

 

 

Masakan Korea Selatan

Masakan Korea adalah makanan tradisional yang didasarkan pada teknik dan cara memasak orang Korea. Mulai dari kuliner istana yang pelik sampai makanan khusus dari daerah-daerah serta perpaduan dengan masakan modern, bahan-bahan yang digunakan serta cara penyiapannya sangat berbeda. Banyak sekali makanan Korea yang sudah mendunia. Makanan yang dijelaskan di sini sangat berbeda dengan makanan yang disajikan dalam kuliner istana, yang sampai saat ini juga dinikmati sebagian besar masyarakat Korea.

Masakan Korea berbahan dasar sebagian besar pada beras, mi, tahu, sayuran dan daging. Makanan tradisional Korea terkenal akan sejumlah besar makanan sampingan (lauk) yang disebut banchan yang dimakan bersama dengan nasi putih dan sup (kaldu). Setiap makanan dilengkapi dengan banchan yang cukup banyak.

Kimchi adalah makanan fermentasi yang berasal dari sayuran, utamanya sawi, lobak dan ketimun. Setidaknya ada satu jenis kimchi yang disajikan bersama banchan pada sepanjang tahunnya. Kimchi juga adalah bahan dasar utama dalam berbagai resep masakan Korea.

Makanan Korea biasanya dibumbui dengan minyak wijen, doenjang, kecap, garam, bawang putih, jahe dan saus cabai (gochujang). Masyarakat Korea adalah pengkonsumsi bawang putih terbesar di dunia di atas warga Cina, Thailand, Jepang, serta negara-negara Laut Tengah seperti Spanyol, Italia dan Yunani.

Makanan Korea berbeda secara musiman. Selama musim dingin, biasanya makanan tradisional yang dikonsumsi adalah kimchi dan berbagai sayuran yang diasinkan di dalam gentong besar yang disimpan di bawah tanah di luar rumah. Persiapan pembuatan masakan Korea biasanya sangat membutuhkan kerja sama.

Makanan tradisional dari istana, yang dahulu hanya dinikmati oleh keluarga kerajaan Dinasti Joseon, memerlukan waktu berjam-jam untuk pembuatannya. Makanan istana harus memiliki harmonisasi yang memperlihatkan kontras dari karakter panas dan dingin, pedas dan tawar, keras dan lembut, padat dan cair, serta keseimbangan warna.

Makanan istana seperti ini beberapa di antaranya dapat mencapai harga 240.000 (sekitar AS$265) per orang termasuk minuman juga layanan oleh pelayan eksklusif. Restoran yang menyediakan makanan istana terdapat banyak di kota Seoul. Sejak meledaknya popularitas drama epik Daejanggeum, semakin banyak pula masyarakat yang menyukai makanan istana.

Pengaturan meja makan

Orang Korea biasanya makan dengan duduk di bantal (tanpa kursi) pada meja yang rendah dengan posisi kaki menyilang (menyila).

Makanan dimakan dengan sumpit dari stainless steel (jeotgarak) dan sendok panjang (sutgarak); set sumpit dan sendok ini dinamakan sujeo (gabungan sutgarak dan jeotgarak), namun sujeo dapat juga diartikan sebagai sendok saja. Tidak seperti bangsa pengguna sumpit lain, orang Korea sudah menggunakan sendok sejak abad ke-5 Masehi.

Tidak seperti orang Tionghoa atau Jepang, mangkuk nasi dan sup tidak boleh beranjak dari meja dan mereka memakannya dengan sendok. Banchan (lauk pauk) dimakan dengan sumpit. Pengaturan yang umum biasanya seperti berikut:

Nasi untuk perorangan disediakan dalam mangkuk kecil yang lebih tinggi dari diameternya. Sup hangat disediakan dalam mangkuk yang lebih besar dan lebar (di sebelah kanan nasi), seringkali jjigae atau makanan jenis berkuah lain dimakan bersama dari panci besar di tengah-tengah meja. Set sendok panjang stainless steel untuk nasi dan sup, dan sumpit untuk banchan (di sebelah kanan sup).

Hidangan lauk banchan yang bervariasi disediakan dalam mangkuk-mangkuk kecil. Tergantung pada setiap rumah tangga, minuman bisa saja disediakan atau tidak disediakan. Air es biasanya disediakan saat makan bersama keluarga. Dalam lingkungan umum (misal restoran), disediakan air atau minuman tradisional (“teh” biji-bijian seperti teh barley, sementara teh biasa kurang disukai saat makan karena rasanya tidak cocok dengan nasi atau banchan yang pedas). Minuman lain yang umum saat makan adalah soju. Setelah makan, minuman penyegar yang disediakan contohnya soojunggwa atau shikhye. Minuman yang disajikan berbeda-beda berdasarkan musim dalam setahun.

Etiket makan tradisional

Orang tua, yang dihormati, dan tamu harus diperlakukan dengan hormat dan mempunyai hak untuk memakan makanannya paling dulu. Bagi mereka ini, umumnya disediakan hidangan yang terbaik. Orang Korea tidak mengangkat mangkuk nasi dan sup mereka dari meja. Etiket mengharuskan mangkuk tetap di meja dan sendok/sumpit digunakan untuk menyuap makanan ke mulut. Mengangkat mangkuk dengan tangan dianggap tidak sopan, kecuali dalam beberapa keadaan yang cukup longgar, hal itu masih bisa diterima. Pada zaman dulu, kaum bangsawan (yangban) makan dengan meja yang mewah sementara kebalikannya, petani menikmati makanannya di tengah ladang.

Perilaku tidak sopan saat makan:

  • Menghembuskan napas dari hidung ke meja,
  • Mendahului makan sebelum orang tertua,
  • Mendirikan sumpit atau sendok ke atas, karena melambangkan dupa yang dibakar saat upacara kematian,
  • Menancapkan makanan dengan sumpit dan mengambil makanan dengan tangan (ada makanan yang boleh diambil dengan jari tangan, namun banchan tidak diperbolehkan),
  • Menggunakan sumpit dan sendok pada saat bersamaan (hanya boleh dengan satu tangan),
  • Menggunakan sumpit atau sendok dengan tangan kiri,
  • Membuat suara berisik saat mengunyah makanan atau memukul mangkuk dengan alat makan,
  • Mengaduk-aduk nasi atau sup dengan sendok/sumpit,
  • Mengaduk-aduk lauk pauk dengan sendok/sumpit,
  • Menyelesaikan makan terlalu cepat atau terlalu lambat,
  • Minum minuman menghadap ke orang tua (Ini sangat tidak sopan, seseorang harus memutar posisi ke arah lain/sebelahnya)
  • Menerima minuman dari orang tua dan dihormati dengan kedua tangan, seharusnya tangan kiri diletakkan ke dada dan tangan kanan memegang tempat minum/cawan saat minuman dituangkan.
  • Dalam situasi informal, peraturan-peraturan ini kurang begitu penting. Dalam acara makan keluarga, anak-anak diajari oleh orang tua tentang cara dan etiket makan tradisional.
  • Berbicara saat mengunyah makanan tidak apa-apa, selama mulut tidak dibuka. Adalah tidak sopan saat makan berbicara dengan mulut terbuka. Namun, jika berbicara saat makan, orang Korea terbiasa menjawab dengan hanya mengangguk-anggukkan kepala atau menyebut “mm” sebagai kata “ya” dan tidak membuka mulut. Menyantap/menyeruput sup dengan suara berdesis sangat dianjurkan. Orang korea akan memberi komentar terhadap tamu yang sangat diam saat makan (jika ia tidak bicara), supaya ia tidak terus berpacu menyantap makanan jika ia berhenti makan untuk berbicara.

Peraturan lain yang harus diingat adalah orang-orang tua atau yang dihormati tidak perlu harus mengikuti tata-cara itu, namun orang lain diharuskan. Ini dikarenakan hal terpenting dalam makan adalah menunjukkan rasa hormat dan sopan kepada yang berada diatas kita. Hal ini tidak berlaku saat makan sendirian atau dengan teman-teman.

Dalam makan malam tidak diharuskan menghabiskan semua porsi lauk pauk yang disediakan, namun nasi individual harus dihabiskan. Menyantap makanan terlalu cepat akan membuat tuan rumah berpikir bahwa makanan yang disediakan tidak cukup. Selain itu menyisakan lauk dalam jumlah banyak adalah tidak sopan karena dianggap membuang-buang makanan.

Pada saat di restoran, seorang Korea cenderung membayar semua makanan semua orang dalam suatu kelompok. Biasanya yang dibayari akan membayar saat makan selanjutnya. Banchan yang bermacam-macam biasa dipesan dan disajikan dalam porsi kecil dan akan dipenuhkan lagi jika sudah habis. Tidak apa-apa untuk meminta tambahan lauk.

Jenis Makanan Korea

Setiap daerah di Korea memiliki masakan khas yang bervariasi menurut musim. Kuliner daerah ini dinamakan “hyangto eumsik” (masakan daerah).

Beberapa jenis masakan daerah telah populer di seluruh negeri antara lain Bibimbap dari Jeonju, naengmyeon dari Pyongyang, dan Jeonbokjuk dari Jeju.

Masakan daging

Di restoran-restoran tradisional, daging dipanggang di tengah-tengah meja menggunakan arang, dikelilingi dengan variasi banchan. Daging dipotong kecil-kecil dan dibungkus dengan daun sayuran bersama nasi, potongan bawang putih, dan ssamjang (campuran gochujang dan doenjang).

  • Bulgogi (불고기): potongan daging sapi yang dipanggang dengan kecap, minyak wijen, bawang putih, bawang bombai dan lada hitam. Bulgogi berarti “daging api”. Variasinya: daging babi (dwaeji-bulgogi), ayam (dak-bulgogi), dan sotong (ojingeo-bulgogi).
  • Galbi (갈비): daging iga babi atau sapi yang dipanggang dengan arang dan dibumbui. Potongannya lebih tipis dari bulgogi dan disebut sebagai barbecue Korea. Variasi: dari ayam disebut dakgalbi, jokbal atau kaki babi yang disajikan dengan saus kerang asin.
  • Dak galbi – tumis potong dadu ayam direndam dalam saus berbasis gochujang, dan kubis iris, ubi jalar, daun bawang, bawang bombay dan tteok.
  • Samgyeopsal (삼겹살): daging perut babi yang dipanggang tanpa/dengan bumbu seperti cara memanggang galbi.
  • .
  • Hoe (IPA: [hö] 회): makanan laut mentah yang dicelupkan dengan saus cabai (gochujang) atau dengan kecap asin ditambah wasabi, lalu dimakan dengan daun selada.
  • Sannakji atau gurita hidup. Sannakji yang dimakan mentah biasanya masih hidup di atas meja.
  • .
  • Makchang gui (막창구이) – jeroan babi panggang yang disajikan seperti samgyeopsal dan galbi. Makanan jenis ini khas Daegu dan propinsi Gyeongsang.
  • Gobchang gui (곱창구이) – sama dengan makchang, namun dengan jeroan babi atau sapi muda.

Makanan kerajaan

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Masakan istana Dinasti Joseon
  • Gujeolpan (구절판): berarti “piring yang terbagi sembilan”, ini terdiri atas beberapa sayuran dan daging yang disajikan dalam lapisan panekuk. Biasa disajikan saat perayaan dan pernikahan.
  • Sinseollo (신선로): sup rebusan berisi sayur-sayuran dan bakso daging dalam panci.

Sup dan makanan berkuah

  • Budae jjigae (부대찌개, “sup militer”): sehabis perang Korea, daging sangat langka, jadi orang-orang memanfaatkan kelebihan makanan dari basis militer tentara AS, seperti hot-dog dan ham kaleng dan memasaknya dalam sup tradisional. Budae jjigae sangat terkenal di Korea Selatan dan sering dimasak bersama ramyon (mi instan).
  • Doenjang jjigae (된장찌개): sup pasta kacang kedelai, disajikan sebagai hidangan utama atau disajikan bersama hidangan daging. Isinya bervariasi dari sayuran, tahu, kerang, udang, ikan dan sebagainya.
  • Cheonggukjang jjigae (청국장찌개): sup yang dibuat dari pasta kacang kedelai fermentasi yang berbau menusuk.
  • Gamjatang (감자탕, “sup kentang”): sup pedas tulang babi, dengan sayuran dan kentang.
  • Haejangguk (해장국): sup tulang babi dengan sayuran, kol kering, dan puding darah sapi. Cerita menyebutkan bahwa makanan ini ditemukan oleh sebuah restoran di Jongno (Seoul) setelah berakhirnya Perang Dunia II.
  • Janchi guksu (잔치국수): mie yang disajikan dengan rumput laut, kimchi, telur dan sayuran.
  • Jeongol (전골) : sup tradisional yang pedas, isinya terdiri dari makanan laut dan sayuran.

Samgyetang, sup ayam ginseng.

  • Kimchi jjigae (김치찌개): Sup yang terdiri dari isi kimchi, daging babi/sapi. Sering dijadikan sebagai santap siang atau sebagai hidangan sampingan makanan daging-dagingan. Disajikan dalam panci batu dan masih mendidih saat tiba di meja.
  • Samgyetang (삼계탕): sup yang terbuat dari daging ayam utuh yang diisi ginseng, hedysarum, nasi manis, jojoba, bawang putih dan kacang berangan. Samgyetang populer dikonsumsi sebagai sumber nutrisi pada musim panas, dimana warga Korea kehilangan banyak energi karena cuaca panas.
  • Seolleongtang (설렁탕): sup kaki sapi yang dimasak sampai 10 jam lebih sampai berwarna putih susu. Biasa disajikan dalam semangkuk mie dan potongan daging sapi.

Hanbok

Hanbok (Korea Selatan) atau Chosŏn-ot (Korea Utara) adalah pakaian tradisional masyarakat Korea. Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Walaupun secara harfiah berarti “pakaian orang Korea”, hanbok pada saat ini mengacu pada “pakaian gaya Dinasti Joseon” yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional.GambarGambar

Sejarah

Hanbok pada masa Tiga Kerajaan

Gambar

Beberapa elemen dasar hanbok pada saat ini seperti jeogori atau baju, baji (celana) dan chima(rok) diduga telah dipakai sejak waktu yang lama, namun pada zaman Tiga Kerajaanlah pakaian sejenis ini mulai berkembang. Lukisan pada situs makam Goguryeo menunjukkan gambar laki-laki dan wanita pada saat itu memakai celana panjang yang ketat dan baju yang berukuran sepinggang. Struktur tersebut sepertinya tidak banyak berubah sampai saat ini.

Pada akhir masa Tiga Kerajaan, wanita dari kalangan bangsawan mulai memakai rok berukuran panjang dan baju seukuran pinggang yang diikat di pinggang dengan celana panjang yang tidak ketat, serta memakai jubah seukuran pinggang dan diikatkan di pinggang.

Pada masa ini, pakaian berbahan sutra dari Tiongkok (Dinasti Tang) diadopsi oleh anggota keluarga kerajaan dan pegawai kerajaan. Ada yang disebut Gwanbok, pakaian tradisional untuk pegawai kerajaan pada masa lalu.

Periode Goryeo

Ketika Dinasti Goryeo (918–1392) menandatangani perjanjian damai dengan Kerajaan Mongol, raja Goryeo menikahi ratu Mongol dan pakaian pegawai kerajaan lalu mengikuti gaya Mongol. Sebagai hasil dari pengaruh Mongol ini, rok (chima) jadi sedikit lebih pendek. Sedangkan Jeogori (baju untuk tubuh bagian atas) diikat ke bagian dada dengan pita lebar, sedangkan lengan bajunya didesain agak ramping.

Periode Joseon

Gambar

Pada masa Dinasti Joseon, jeogori wanita secara perlahan menjadi ketat dan diperpendek. Pada abad ke-16, jeogori agak menggelembung dan panjangnya mencapai di bawah pinggang. Namun pada akhir abad ke-19, Daewon-gun memperkenalkan Magoja, jaket bergaya Manchu yang sering dipakai hingga saat ini.

Chima pada masa akhir Joseon dibuat panjang dan jeogori menjadi pendek dan ketat. Heoritti atau heorimari yang terbuat dari kain linen difungsikan sebagai korset karena begitu pendeknya jeogori.

Kalangan atas memakai hanbok dari kain rami yang ditenun atau bahan kain berkualitas tinggi, seperti bahan yang berwarna cerah pada musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin. Mereka menggunakan warna yang bervariasi dan terang. Rakyat biasa tidak dapat menggunakan bahan berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.

Umumnya dahulu kaum laki-laki dewasa mengenakan durumagi (semacam jaket panjang) saat keluar rumah.

Aksesori untuk kepala

Gambar

Baik pria maupun wanita memelihara rambut mereka menjadi panjang. Pada saat mereka menikah, mereka mengkonde rambutnya. Pria mengkonde (mengikat) rambutnya sampai atas kepala (sangtu), sedangkan wanita mengkonde sampai batas di belakang kepala atau di atas leher belakang. Wanita yang berprofesi sebagai penghibur seperti kisaeng, memakai aksesori wig yang disebut gache. Gache sempat dilarang di istana pada abad ke-18. Pada akhir abad ke-19, gache semakin populer di antara kaum wanita dengan bentuk yang semakin besar dan berat.

Tusuk konde binyeo, ditusukkan melewati konde rambut sebagai pengencang atau aksesori. Bahan pembuatan binyeo bervariasi sesuai kedudukan sosial pemakainya. Wnita juga mengenakan jokduri pada hari pernikahan mereka dan memakai ayam untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin.

Pria menggunkan gat, topi yang dianyam dari rambut kuda, yang juga bervariasi model dan bentuknya sesuai status atau kelas.

Perayaan

Hanbok digunakan diklasifikasikan berdasarkan peristiwanya: pakaian sehari-hari, termasuk untuk hari ulang tahun pertama anak.

Hanbok modern

Gambar

Hanbok modern untuk anak-anak terbagi atas 2 atau 3 bagian dan bisa dipakai dengan mudah. Hanbok anak-anak dipakai biasanya satu atau dua kali setahun dalam perayaan Chuseok atau tahun baru imlek (seollal). Pada ulangtahun pertamanya (doljanchi) anak-anak memakai hanbok pertama mereka.

 

B.A.P ( BEST ABSOLUTE PERFECT )

B.A.P (Korean: 비에이피; akronim untuk Best Absolute Perfect) adalah boyband hip hop Korea Selatan dengan 6 anggota yang dibentuk TS Entertainment. Terdiri dari Bang Yong Guk,Kim Himchan, Daehyun, Youngjae, Jong Up, dan Zelo. Pada 26 Januari 2012, B.A.P melakukan debut rekaman mereka dengan singel “Warrior”, diikuti dengan debut EP mereka, Warrior pada Februari 2012. Nama fanclub resmi B.A.P adalah BABY.

Karir

2011: Pre-debut

B.A.P. digagas dan mulai mempromosikan pada akhir 2011, dimulai dengan Yong Guk, yang mengambil peran leader dalam kelompok. Ia menandatangani kontrak dengan TS Entertainment dan berduet dengan labelmatenya, Song Jieun dengan lagu “Going Crazy“. Ia membuat debut solo pada 11 Agustus 2011 dengan singel “I Remember”, duet dengan Yang Yo-seob dari B2ST.Anggota kedua, Himchan, multi-instrumentalis ulzzang, adalah anggota kedua B.A.P yang diperkenalkan ke publik melalui program MTV Korea, “The Show” sebagai MC. Dan terakhir, pada 23 November 2011, Zelo, anggota ketiga B.A.P yang diperkenalkan ke publik, diperkenalkan sebagai anggota dari sub-unit Bang & Zelo dengan anggota lainnya, Bang Yong Guk. Saat ini mereka merilis singel “Never Give Up”.

2012-sekarang: Warrior, Power, No Mercy dan Crash

Pada Januari 2012, mereka tampil dalam acara realitas Ta-Dah, It’s B.A.P, yang disiarkan di SBS MTV. Acara ini berfokus pada bagaimana enam anggota memainkan peran alien dari planet yang berbeda yang bekerja sama untuk debut sebagai B.A.P dan menyerang Bumi untuk membantu menyelamatkan planet mereka yang mati, Planet Mato.

Pada 26 Januari 2012, singel debut mereka, “Warrior” dirilis, dengan MTV Korea menggambarkannya sebagai “kuat dan karismatik”. Selain itu, Nancy Lee dari Enews World menulis “Tampaknya B.A.P telah menetapkan untuk membedakan dirinya di antara pretty-boy boyband saat ini yang mendominasi dunia K-Pop dengan bad boy image, menghancurkan jendela mobil, menendang kotoran dan anda tahu apa yang dilakukan anak laki-laki.” Promosi untuk singel ini pertama kali dilakukan KBS Music Bank, diikuti dengan acara musik lain seperti, Mnet M! Countdown, MBC Music Core, SBS Inkigayo dan MTV Kore The Show. Pada 28 Januari, B.A.P menggelar showcase debut di Seoul dan dihasiri lebih dari 3.000 orang. Pada 3 Februari 2012, Warrior debut di Billboard World Albums Chart di #10. di Korea Selatan, Warrior terjual lebih dari 10.000 kopi dalam 2 hari setelah perilisannya.

Pada Maret 2012, B.A.P merilis singel selanjutnya, “Secret Love“.Pada 16 April, TS Entertainment mengumumkan bahwa B.A.P akan comeback dengan album baru pada 27 April 2012.Pada 20 April, TS Entertainment mengungkapkan judul singel comeback B.A.P, “Power” dan kemudian merilis video teaser untuk video musik. Pada 26 April, video musik penuh dirilis di saluran resmi YouTube mereka. Di hari selanjutnya, EP Power dirilis di berbagai toko digital. Setelah menyelesaikan promosi untuk “Power”, mereka mengadakan tur showcase Asia, di Macau, Malaysia, Thailand dan Taiwan.

Pada 27 Juni, B.A.P merilis photobook “Recording Take 2”.

Pada 4 Juli, B.A.P menghadiri kontes tari Showdown 2012 Malaysia sebagai tamu khusus dan menampilkan “Power”. Mereka menggelar showcase pertama di Malaysia pada 6 Juli.

Pada 9 Juli, B.A.P merilis singel baru mereka dari album mini ketiga berjudul “Goodbye” dengan Matoki Cartoons. Pada 19 Juli, B.A.P merilis video musik dari album mini ketoga mereka, dikenal dengan “No Mercy“. TS Entertainment menyimpulkan bahwa perilisan fisik album mini pertama ditunda ke tanggal 25 mengatakan karena kesalahan pencetakan. Album terdiri dari lima lagu: “Goodbye”, “No Mercy”, “Dancing in the Rain”, “Voice Mail” dan “What My Heart Tells Me to Do”.

SBS MTV menayangkan “B.A.P Day” pada tanggal 4 Agustus dan ditayangkan tayangan ulang “B.A.P Diary” dan “Tadah! It’s B.A.P”. Tidak terungkap video yang direkam oleh B.A.P sendiri juga ditayangkan. B.A.P adalah kelompok ketiga yang menerima kesempatan tersebut setelah senior mereka, TVXQ dan Big Bang.

Pada 30 Agustus, B.A.P merilis album repackage pertama dari album mini No Mercy berjudul Crash dengan judul lagu sama. Album ini berisi 7 track: 6 track lama dan 1 track baru. “Crash” adalah versi baru dari dari Bang Yong Guk “I Remember” yang menampilkan Daehyun B.A.P kali ini bukan Yoseob B2ST.

“Crash” adalah karya Sidekick Duble, dan akan mengungkapkan perasaan jatuh cinta melalui lirik nya. Lagu ini dikatakan memiliki basis rock Inggris dengan unsur synth dan suara gitar.

B.A.P. (Best. Absolute. Perfect.) Profile

~ Member Profiles ~

Birth Name: Bang Yong Guk

Stage Name: Yongguk

Bunny: Red (SHISHIMATO)

Nickname: Inversion Rapper

Position: Leader, Main Rapper

Birth Date: March 31, 1990

Blood Type: O

Height: 182 cm

Weight: 60 kg

Education: KyungHee Cyber University

Hobbies: Baseball, basketball, playing by himself

Special Talents: Writing songs and lyrics, composing

Personality: Tough, brusque

Fun Facts:

– His respected musician is 1TYM’s Teddy.

– His ideal type of woman is a virtuous woman.

– Yongguk is apparently awkward when he’s alone together with Daehyun.

– He shares the same top bunk beds with Jongup and Himchan.

– His favorite movie is Constantine.

– Each of them has their respective chores, and Yongguk manages what goes on in the dorm.

– He is the closest to Himchan.

– Although he is brusque, but he is very softhearted and cries often.

– If B.A.P were a family, he’d be the dad.

– He didn’t know how to talk until he was 5 years old.

– He is a member of the underground hip hop crew, “Soul Connection” with stage name “Jepp Blackman”.

– He was featured in Secret’s MV: “Shy Boy” & “Starlight Moonlight”.

– He was released his solo single titled “I Remember” with B2ST’s Yoseob & “Going Crazy” with Secret’s Song Ji Eun.

Twitter: http://twitter.com/BAP_Bangyongguk

Birth Name: Kim Him Chan

Stage Name: Himchan

Bunny: Pink (TATSMATO)

Nickname: Instrument Ulzzang

Position: Sub-Vocalist, Rapper, Face of The Group

Birth Date: April 19, 1990

Blood Type: O

Height: 180 cm

Weight: 69 kg

Personality: Gentle, against war, peacemaker. Cheerful and a bit hyperactive.

Education: National School for Traditional Music

Fun Facts:

– His ideal type of woman is a kind woman.

– He shares the same top bunk beds with Jongup and Yongguk.

– He is the closest to Yongguk.

– Each of them has their respective chores, and Himchan throws out the garbage.

– Himchan’s sister is very interested in B.A.P and she even designed the members’ signatures.

– He is an MC for MTV‘s “The Show”.

– He was featured in Jung Seulki’s MV: “Back in Plack Again”, Secret’s MV: “Shy Boy” & “Starlight Moonlight”, Song Ji Eun‘s MV: “Going Crazy” and Bang & Zelo‘s MV: “Never Give Up”.

– If B.A.P were a family, he’d be the mom.

Twitter: http://twitter.com/Himchanchan

Birth Name: Jung Dae Hyun

Stage Name: Daehyun

Bunny: White (KEKEMATO)

Nickname: Busan’s Won Bin

Position: Main Vocalist

Birth Date: June 28, 1993

Blood Type: A

Height: 177 cm

Weight: 63 kg

Hometown: Busan

Personality: Shy, Tough

Education: Nataraja Academy, Busan

Fun Facts:

– His respected singer is 4Men’s Shin Yongjae.

– His ideal type of woman is someone like Shin Saimdang.

– He is the closest to Youngjae.

– He shares the same bottom bunk beds with Zelo and Youngjae.

– Daehyun is apparently awkward when he’s alone together with Yongguk.

– He’s also known as B.A.P.’s Hidden Card.

– Each of them has their respective chores, and Daehyun cleans the restroom.

– He speaks with a very heavy Busan dialect.

– If B.A.P were a family, he’d be the oldest son.

Twitter: http://twitter.com/BAP_Daehyun

Birth Name: Yoo Young Jae

Stage Name: Youngjae

Bunny: Yellow (JOKOMATO)

Nickname: Brain

Position: Lead Vocalist

Birth Date: January 24, 1994

Blood Type: AB

Height: 178 cm

Weight: 65 kg

Personality: Calm but a person who has lots of ups and downs

Education: Politic Industry High School

Fun Facts:

– His respected musician is Musiq Soulchild.

– His ideal type of woman is someone who likes him a lot.

– He shares the same bottom bunk beds with Daehyun and Zelo.

– He is the closest to Daehyun.

– Each of them has their respective chores, and Youngjae keeps everything organized.

– He loves electronic gadgets a lot.

– He also like finding things and explaining them to the members.

– He doesn’t want his future girlfriend to wear revealing clothing.

– If B.A.P were a family, he’d be the mom (he says that Himchan may say he is, but in reality Youngjae is).

Twitter: http://twitter.com/BAP_Youngjae

Birth Name: Moon Jong Up

Stage Name: Jongup

Bunny: Green (DADAMATO)

Nickname: Dance Shindong

Birth Date: February 6, 1995

Blood Type: B

Height: 176 cm

Weight: 66 kg

Position: Sub-Vocalist & Main Dancer

Personality: Shy

Education: Hanlim Arts High School

Fun Facts:

– He has no specific type for his ideal woman, but would like her to be older than him.

– His respected musician is Chris Brown.

– He shares the same bottom bunk beds with Yongguk and Himchan.

– He is the closest to Zelo.

– Each of them has their respective chores, and Jongup does the dishes.

– Also known as the awkward in the group.

– If B.A.P were a family, he’d be the second oldest son.

– He was featured in Secret’s MV: “Shy Boy” & “Starlight Moonlight”, and Bang & Zelo’s MV: “Never Give Up”.

Twitter: http://twitter.com/BAP_Jongup

Birth Name: Choi Jun Hong

Stage Name: Zelo

Bunny: Blue (TOTOMATO)

Nickname: 15-Year Old Genius

Position: Maknae, Lead Rapper, Lead Dancer

Birth Date: October 15, 1996

Blood Type: A

Height: 184 cm

Weight: 63 kg

Specialty: Rap, dance, beatbox

Personality: Introspective

Education: Sungdae Middle School

Fun Facts:

– His ideal type of woman is a person who’s good at English & have pretty smile.

– His respected musicians are Kanye West and Will.i.am.

– His favorite movie is 2012.

– He shares the same bottom bunk beds with Daehyun and Youngjae.

– He is the closest to Jongup.

– Each of them has their respective chores, and Zelo does the laundry.

– Since Zelo is the maknae, he has to wash last and as a result he gets tired of waiting and falls asleep again.

– He is fond in hip hop, and practice 20 hours a day and he still feel like it was’nt enough.

– Also known as the “Fighter Robot” of B.A.P.

– His stage name comes from the Greek god “Zelos”, which is the god of rivalry.  He was named that because of how hard he worked amongst all his hyungs.

– If B.A.P were a family, he’d be the cute and pure maknae who gets the most love from his hyungs.

Twitter: http://twitter.com/zelo96

Artistrik

Gambaran dan Gaya Musik

MTV Korea menyebut B.A.P sebagai “kelompok serbaguna”. Di penampilan live mereka, Yun Seong Yeol dari Star News Korea berkomentar, “Mereka sudah membuktikan apa yang mereka tunjukkan di atas panggung sangat khas. Kelompok tari yang sempurna, karisma yang kuat, rap baku Bang Yong Guk, dan kecepatan tinggi rap Zelo adalah dalam harmoni yang sempurna. Suara bagus Dae Hyun dan Young Jae membuat kinerja mereka mencapai klimaks. Seperti layaknya bergerak agresif mereka, penampilan mereka sangat intens. Bahkan kelompok penyanyi atas mungkin harus membayar perhatian kepada mereka.” Selain itu, Nancy Lee dari Enews World menulis “Tampaknya B.A.P telah menetapkan untuk membedakan dirinya di antara pretty-boy boyband saat ini yang mendominasi dunia K-Pop dengan bad boy image, menghancurkan jendela mobil, menendang kotoran dan anda tahu apa yang dilakukan anak laki-laki.” Di periode debut, mereka mewarnai rambut dengan warna pirang. Mereka secara pribadi telah berpartisipasi dalam ansambel panggung mereka, konsep mereka, serta menulis dan menyusun lagu-lagu mereka di album ini untuk mengekspresikan warna unik mereka.Sebagai anggota, Yoo Youngjae menunjukkan, “ingin kita untuk mencegah diri kita dari terlalu berbeda, karena kami ingin gambar ‘tim’ di atas panggung.”Ketika ditanya tentang perbedaan terbesar antara B.A.P dan boyband lain, Yong Guk berkomentar, “Kami manly. Ketika anda melihat tarian yang banyak dari boyband lain, ada banyak pergerakan di mana garis mereka menonjol. Jadi ada saat di mana mereka terlihat cantik ketika menari dalam kelompok, tetapi berbeda dengan itu, kami ingin mengungkapkan sisi yang lebih kuat daripada memberikan kenikmatan pada mata Itulah mengapa saya pikir kita terlihat lebih berbeda, dan musik gaya kami dan busana juga.

Setiap album B.A.P memiliki kelinci di sampulnya. Nama maskot itu adalah “Matoki,” yang merupakan kependekan dari “Mask mengenakan Tokki” (tokki berarti kelinci dalam bahasa Korea). Pada tanggal 11Juni, karakter Matoki mencerminkan kepribadian masing-masing anggota itu terungkap itu di Facebook.

Pengaruh

Gaya musik B.A.P terpengaruh dari hip-hop. Leader B.A.P, Bang Yong Guk berbagi semangat kelompok untuk Musik Afrika Amerika Musik, ia mengaku, “Kami seperti kertas putih sekarang, yang dapat memiliki jenis gambar. Sebaliknya ini, kami adalah hitam, semua anggota mencintai musik Afrika-Amerika karena memiliki jiwa. Jika kita bisa dilahirkan kembali, kita ingin lahir sebagai Afrika-Amerika dan melakukan musik mereka. Yong Guk dan Zelo mengutip 50 cent, P. Diddy, Pharrell dan rapper lainnya sebagai pengaruh musik mereka. Selain itu, Yong Guk berkomentar, “Tujuan saya dari awal tidak menjadi penyanyi K-pop. Namun melihat Supreme Team atau Dynamic Duo yang telah mempopulerkan musik hip hop di Korea, saya ingin mengambil bagian di dalamnya dan membuat kontribusi saya untuk pengembangan genre.”Disamping menjadi rapper, Yong Guk juga menjadi penulis lagu, berpartisipasi di semua lagu B.A.P di album debut Warrior.Kim Himchan adalah artis multi-intrumentalis yang terpengaruh Musik Tradisional Korea. Kim Himchan bermain beberapa instrumen, Daegeum (instrumen suling tradisional), Janggu (instrumen drum tradisional), kkwaenggwari dan jing.  Di perguruan tinggi, Himchan terus ke arah ini di jurusan seni tradisional di Korea National University of Arts.Jung Daehyun is influenced by R&B music and cites Shin Yong Jae as his musical influence. Yoo Young Jae terpengaruh musik R&B dan musik Neo Soul dan mengutip Musiq Soulchild sebagai pengaruh musiknya. Moon Jong Up is influenced by dance, Hip-Hop & R&B music; he cites Chris Brown as his major influence and one of his idols, particularly in singing and dancing. Zelo terpengaruh musik hip-hop dan R&B, ia mengutip Will.I.Am dan Kanye West sebagai peran modelnya.

Diskografi

Diskografi B.A.P

Album mini

Album repackage

Filmografi

Acara Realitas

  • 2012: SBS MTVTa-dah! It’s B.A.P
  • 2012: SBS MTVB.A.P Diary (MTV Special)
  • 2012: MnetB.A.P’s Sweet Healing Camp

Sejarah Negara Korea Selatan

Sejarah korea dimulai sejak Dinasti Gojoseon ( Joseon Lama) pada tahun 2333 SM. Namun pada awal abad ke-3 SM, dinasti tersebut terpecah belah menjadi beberapa bagian. Kerajaan-kerajaan baru mulai didirikan dan berjalan hingga negara Korea berada di bawah penjajahan Jepang.

Negara Korea terlepas dari pendudukan Jepang dan merdeka pada tanggal 15 Agustus 1945. Saat itu, Jepang mengalami kekalahan dalam perang dan negara-negara di bawah pendudukannya satu persatu mulai melepaskan diri. Begitu pun dengan Negara Korea. Setelah merdeka, Korea membentuk pemerintahannya sendiri dengan presiden pertamanya, Lee Seung Man.

Tidak lama setelah pembentukan negara baru tersebut, tepatnya pada tahun 1950-1953, terjadi perang saudara antara wilayah Korea bagian utara dan korea bagian selatan. Pada akhirnya kedua wilayah tersebut sepakat membagi wilayah mereka dengan perbatasan Pan Mun Jom.

Republic of Korea, Daehanminguk ( Bahasa Korea ) terletak di Asia Timur, tepatnya di sisi selatan Semenanjung Korea. Dengan ibu kota terletak di Seoul, Korea Selatan mempunyai suatu bunga nasional yang selalu dibanggakan, yaitu Bunga Raya Sharoon ( Mu Gung Hwa). Iklim di Korea Selatan adalah subtropik dengan empat musim. Ae Gug Ga adalah lagu kebangsaan Korea Selatan dan taekwondo merupakan olahraga nasionalnya. Korea Selatan juga mempunyai pakaian adat yang sering digunakan dalam kegiatan adat, yaitu hanbok.

Korea Selatan adalah sebuah negara yang dengan  cepat menjadi negara maju yang bertaraf hidup tinggi. Korea Selatan juga merupakan negara yang tingkat ekonominya tinggi, yaitu ke-4 di Asia dan ke-15 di dunia. Kemajuan ekonomi Korea Selatan didukung oleh perusahaan elektronik, kereta, kapal, minyak dan gas, serta robot.

Bendera Negara Korea Selatan disebut Taegeukgi dan terdiri dari tiga bagian; latar berwarna putih, taegeuk berwarna merah dan biru ditengah , serta empat trigram ( gwae ) di setiap sudut bendera.

Latar berwarna putih melambangkan cahaya, kesucian, dan cinta. Sedangkan taegeuk sendiri melambangkan kejujuran dan perpaduan antara surga dan manusia. Taegeuk disebut juga eum dan yang, keduanya tak terpisahkan dan membuat segala hal di dunia ini bersirkulasi, menghasilkan harmoni, dan menciptakan kreasi baru.

Keempat trigram melambangkan filosofi kedamaian yang direalisasikan lewat perputaran dan pekembangan taegeuk. Geon yang terletak di kiri atas pada sisi ‘yang’  yang kuat melambangkan keadilan Tuhan. Gon yang terletak di kanan bawah pada sisi ‘eum’ yang paling kuat melambangkan kelimpahan. Gam yang terletak di kanan atas melambangkan kebijaksanaan. I yang terletak di kiri bawah melambangkan cahaya.

South_Korea_regions_map